Sabtu, 15 Oktober 2011

BIOGRAFI ANTONY VAN LEEUWENHOEK

BIOGRAFI ANTONY VAN LEEUWENHOEK


                   Antony van Leeuwenhoek (1632-1723) lahir di Delft, Negeri Belanda. Dia berasal dari famili kalangan tengah dan hampir sepanjang hidupnya jadi pegawai kotapraja dalam posisi yang tidak begitu penting. Penemuan Leeuwenhoek yang besar tak lain akibat hobinya memicing-micingkan mata lewat kaca mikroskop. Pada saat itu, tentu saja, orang tidak bisa begitu saja lari ke toko dan beli mikroskop, karena itu Leeuwenhoek membikinnya sendiri. Dia samasekali bukan penggosok lensa profesional dan belum pernah dapat didikan khusus di bidang itu. Meski begitu, keahlian yang dikembangkan amat luar biasa, jauh melampaui kebiasaan para profesional pada saat itu.
                Kendati perangkat mikroskop sudah ditemukan orang sebelum Leeuwenhoek lahir, dia tidak menggunakannya. Sebaliknya, dengan cermat dan tepat dia menggosok lensa berukuran kecil. Leeuwenhoek mampu menghasilkan mikroskop yang punya daya kekuatan pengamatan yang jauh lebih baik dari mikroskop yang sudah ada. Salah satu dari lensa yang masih ada punya kapasitas membesarkan sekitar 270 kali, bahkan ada pertanda dia berhasil membuat lebih sempurna dari itu.
                Leeuwenhoek punya kesabaran yang amat sangat dan pengamat yang tekun, punya penglihatan tajam serta rasa ingin tahu yang tak terhingga. Dengan lensa yang teramat kecil itu dia meneliti pelbagai macam benda, mulai rambut hingga sperma anjing, dari titik hujan hingga serangga kecil. Juga serat, bagian kulit dan macam-macam benda lainnya. Dia membuat catatan yang teliti danmembuat gambar sketsa terperinci dari tiap apa saja yang diamatinya.Terhitung tahun 1673 dan seterusnya, Leeuwenhoek senantiasa menjalin hubungan dengan "The Royal Society of England" suatu lembaga ilmiah terkemuka pada jaman itu.
                Meskipun dia tak punya latar belakang pendidikan tinggi (cuma sekolah dasar dan cuma tahu satu bahasa, bahasa Belanda), dia terpilih jadi anggota lembaga ilmiah itu pada tahun 1680. Dia juga jadi anggota Akademi Ilmu Pengetahuan di Paris.

                Leeuwenhoek dua kali kawin, punya enam anak tetapi tanpa cucu. Kesehatannya baik, masih dapat bekerja keras di akhir-akhir hayatnya. Banyak tokoh kenamaan mengunjunginya, termasuk Czar Rusia, Peter Yang Agung, dan Ratu Inggris. Dia menghembuskan nafas penghabisan tahun 1723 juga di Delft pada umur 90 tahun.

                Leeuwenhoek melakukan banyak penemuan penting. Dialah orang pertama yang menjabarkan spermatozoa (1677), dan merupakan salah seorang yang mula-mula menjabarkan darah merah dan darah putih. Dia menentang teori tentang generasi spontan bentuk sederhana dari kehidupan dan memaparkan banyak bukti-bukti yang berlawanan dengan itu. Dia mampu menunjukkan, misalnya, bahwa hewan kecil pemakan darah tak bersayap berkembang biak dalam cara serupa dengan insekta bersayap.
                Penemuan terbesarnya muncul tahun 1674 tatkala ia membuat penelitian pertama kali terhadap kuman. Ini merupakan salah satu penemuan besar tentang cairan sperma yang mengakibatkan penyuburan dalam sejarah manusia. Di dalam titik air kecil itu Leeuwenhock menemukan suatu dunia yang sama sekali baru, sepenuhnya dunia tak terduga, penuh dengan kehidupan. Meski belum disadarinya, dunia baru ini punya arti amat penting kepada umat manusia. Sesungguhnya, "benda amat kecil mikroskopis" itu yang diamatinya sering merupakan faktor kekuatan penting baik untuk kehidupan maupun kematian manusia. Sekali sudah ditelitinya, Leeuwenhoek sanggup menemukan kuman di pelbagai tempat yang berbeda-beda: di sumur dan di kubangan, di titik air hujan, di mulut dan usus menuju anus manusia. Dia melukiskan pelbagai bentuk bakteri,juga protozoa dan menghitung ukurannya.

                Penggunaan penemuan besar Leeuwenhoek belum terlaksana sampai datangnya Pasteur hampir dua abad kemudian. Fakta menunjukkan, seluruh obyek masalah mikrobiologi praktis tak ada kegiatan hingga abad ke-19 tatkala mikroskop yang disempurnakan dikembangkan. Orang mungkin mempertanyakan andaikata Leeuwenhock tak pernah lahir ke dunia dan penemuan-penemuannya tak terjadi hingga abad ke- 19, mungkin saja hanya membuat sedikit perbedaan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan. Tetapi, tak ada bantahan bahwa Leeuwenhoek-lah yang menemukan kuman, dan melalui dia dunia ilmu pengetahuan menjadi sadar terhadap kehadirannya.

                Leeuwenhoek seringkali dianggap sebagai orang yang karena nasib baik kebetulan tergelincir pada penemuan ilmiah penting. Ini samasekali jauh dari kebenaran. Penemuan mikro-organisme-nya merupakan akibat normal dari pembikinan mikroskop yang cermat dengan kualitas yang tak ada bandingannya dengan yang sudah ada masa itu, dan kesabaran serta ketepatannya selaku peneliti. Dengan kata lain, penemuannya adalah hasil dari gabungan antara ketrampilan dan kerja keras, berlawanan dan tak ada sangkut-pautnya dengan sekedar nasib keberuntungan.

                Penemuan kuman ini merupakan suatu penemuan penting ilmiah yang langka yang dilakukan oleh perseorangan. Leeuwenhoek betul-betul kerja sendirian. Penemuan protozoa dan bakterinya tak dapat bantuan siapa pun-tidak demikian halnya pada sebagian terbesar kemajuan di bidang biologi --serta bukannya merupakan pertumbuhan wajar dari pengetahuan biologi sebelumnya. Faktor inilah, bersamaan dengan arti penting penggunaan penemuannya, yang membuatnya dapat tempat tinggi dalam urutan daftar buku Referensi:
Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah
Michael H. Hart, 1978

Sumber;
http://biologimediacentre.com/asal-usul-kehidupan-biogenesis-versus-abiogenesis-1-2/
http://www.google.co.id/search?hl=id&sugexp=kjrmc&cp=0&gs_id=4g&xhr=t&q=antony+van+leeuwenhoek&pq=karya+ilmiah+antony+van+leeuwenhoek&gs_sm=&gs_upl=&bav=on.2,or.r_gc.r_pw.,cf.osb&biw=1024&bih=629&bs=1&um=1&ie=UTF-8&tbm=isch&source=og&sa=N&tab=wi


Sabtu, 01 Oktober 2011

MEMPELAJARI BAGAIMANA ADAPTASI TUMBUHAN DI HUTAN MANGROVE

MEMPELAJARI BAGAIMANA ADAPTASI TUMBUHAN DI HUTAN MANGROVE


REVIEW:
Adaptasi tumbuhan  di hutan mangrove merupakan  suatu kajian dalam bidang sitekologi. Karena mempelajari tentang berbagi spesies tumbuhan yang saling berinteraksi di hutan mangrove. Beberapa jenis tumbuhan yang biasa ditemukan di ekosistem mangrove:
1.     Rhizophora apiculata (Bakau Merah): Ini pohon cemara adalah spesies mangrove depan dan tumbuh baik di daerah-daerah terlindung daripada laut terbuka terkena aksi gelombang. Hal ini biasanya tumbuh upto 3-5 mts. Daun sekitar 10-20 cm panjang dan 2,5-7,5 cm luas. Propagul sekitar 10-15 cm.
2.     Rhizophora mucronata (Bakau Merah): Ini adalah spesies yang bermanfaat untuk perkebunan bakau. Salah satu mungkin sering melihat tanaman ini sebagai mangrove depan di mana pantai terlindungi dengan baik. Ini memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi dan ekonomis penting. Spesies ini sangat mirip dengan R. apetala kecuali bahwa daun sedikit lebih luas dan propagul sekitar 50 sampai 60 cm panjang dan spearlike.
3.     Bruguiera gymnorhiza (daun mangrove oranye Luas): ini pohon cemara tumbuh upto 8-12 mts-tingginya. Daun 9-12 cm panjang dan 3,5-4,5 cm. luas. Akar karakteristik tebal, seperti tali dan diisi dengan udara. Mereka disebut "akar kabel".
4.     B. parviflora (daun mangrove oranye Kecil): Pada dasarnya suatu spesies bakau kembali. Tampaknya sebagai pohon semak yang tumbuh upto 3-5 mts. Seperti dalam B. gymnorhiza akar kabel yang hadir. Ini adalah pohon yang berguna untuk ekstraksi tanin komersial. Daun seharusnya digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.
5.     Sonneratia alba (Apple Mangrove): Sebuah pohon besar upto 30 m di ketinggian, ia lebih suka zona intertidal non rawa. Ini adalah spesies mangrove depan dan lebih memilih daerah terbuka dengan beberapa aksi gelombang. Ini memiliki tebal, pneumatophores runcing dan panjang. Apel seperti buah-buahan yang dapat dimakan dan digunakan dalam acar.
Ceriops tagal (memacu mangrove): Semak atau pohon, dengan ketinggian 3-5 MTs, daun 2,5-10 cm panjang, 1,7-5 cm luas, menyempit di pangkal, bawah coklat kemerahan. Propagul yang tipis, 10-15 cm panjang. Sebuah luas spesies dengan toleransi yang tinggi karena salinitas.

Avicennia marina: Avicennia spp memiliki toleransi garam tertinggi pohon bakau. Ini adalah pohon semak dengan ketinggian 3 sampai 7 meter. Ini adalah salah satu spesies yang dominan ditemukan di seluruh garis pantai.
http://www.mangroves.godrej.com/gif/vegi8final.jpg
Avicennia officinalis: Dari tiga spesies dominan Avicennia ini adalah tertinggi, tumbuh upto 8-12 mts. Kayu yang digunakan sebagai kayu dan bahan bakar. Ekstraksi tanin masih dilakukan di beberapa tempat. Daun berguna sebagai pakan untuk ternak.
http://www.mangroves.godrej.com/gif/vegi111.jpg
Acanthus ilicifolius (Shore krokot): Satu mungkin melihat tanaman ini menarik di zona bakau kembali. Alam semak dan daun berduri menjadikannya sebuah spesies yang luar biasa. Ini adalah serbaguna, dan berkembang di lumpur-flat, lereng dan bahkan pegunungan dengan genangan yang berbeda dan salinitas. Root sistem sub-permukaan luas dan udara yang memeriksa erosi tanah dan sering berfungsi sebagai sumber penderitaan kayu bakar. Bunga-bunga biru juga merupakan sumber nektar bagi lebah madu. Bunga-bunga dan daun digunakan untuk dekorasi di Kerala.
Aegiceras corniculatum (Sungai mangrove): Sebuah semak berbunga padat. Hal ini tumbuh di rawa-rawa baik non-zona intertidal dan pasang surut dan bahkan di tanah hanya sebagian konsolidasi. Garam toleransi spesies ini relatif rendah dan tumbuh hanya di daerah mana ada yang baik pencampuran air tawar setidaknya untuk beberapa bulan. Ini benih deras antara Januari dan Maret dan buah yang melengkung dan sangat halus menunjuk. Nektar madu menghasilkan kualitas baik.
http://www.mangroves.godrej.com/gif/vegi12.jpg
Phoenix padulosa (Laut Tanggal): ini jenis palem ini juga disebut sebagai tanggal laut dan adalah relatif tanggal umum. Ini lebih memilih matang, berpori, baik konsolidasi tanah di zona pasang surut namun memiliki tingkat salinitas yang luas toleransi. Dalam Sunderbans, spesies ini membentuk zona utama sepanjang hulu delta. Hal ini dikatakan menjadi habitat yang ideal bagi harimau. Buah lebih kecil dari tanggal umum, bersinar hitam saat matang dan tersedia di musim panas, dari bulan Maret sampai Juli. Hal ini digunakan sebagai bahan bakar dan batangnya digunakan untuk membangun kampung tradisional. Tumbuh alami hanya di Pantai Timur.
Nypa fruticans (Golpatta): Ini adalah karakteristik jenis palem dan menyerupai pohon kelapa menyusut. Nypa telah menjadi tanaman langka di Sunderbans mana pernah telapak yang paling umum. Over-eksploitasi daunnya, yang menyediakan atap isothermic, telah menjadi penyebab utama kepunahan di W. Bengal. Hal ini masih hadir secara luas di Kepulauan Andaman & Nicobar. Ini lebih memilih zona pasang surut baik konsolidasi tapi lembab dengan rendah sampai tingkat menengah salinitas air tawar sebaiknya dengan pencampuran. Ini buah sepanjang tahun dan buah berkerumun mirip dengan buah Toddy.
Heritiera fomes (Sundari): Tanaman ini secara lokal disebut sebagai Sundari pada W. Bengal. Para Sunderban Nama mungkin telah diturunkan dari kelimpahan spesies ini di delta Gangga. Setelah spesies tersebar luas, kini menjadi hampir punah di W. Bengal. Ini menghasilkan kayu kualitas yang sangat baik yang dikatakan lebih mahal daripada kayu jati.


Top


PERBEDAAN AUTEKOLOGI DAN SINEKOLOGI

http://www.irwantoshut.net/ekologi_hutan.html
1. Pengertian Ekologi Hutan
Istilah Ekologi diperkenalkan oleh Ernest Haeckel (1869), berasal dari bahasa Yunani, yaitu :
Oikos = Tempat Tinggal (rumah)
Logos = Ilmu, telaah

Oleh karena itu Ekologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan lingkungnya.

Odum (1993) menyatakan bahwa ekologi adalah suatu studi tentang struktur dan fungsi ekosistem atau alam dan manusia sebagai bagiannya. Struktur ekosistem menunjukkan suatu keadaan dari sistem ekologi pada waktu dan tempat tertentu termasuk keadaan densitas organisme, biomassa, penyebaran materi (unsur hara), energi, serta faktor-faktor fisik dan kimia lainnya yang menciptakan keadaan sistem tersebut.
ekosistem hutan
Fungsi ekosistem menunjukkan hubungan sebab akibat yang terjadi secara keseluruhan antar komponen dalam sistem. Ini jelas membuktikan bahwa ekologi merupakan cabang ilmu yang mempelajari seluruh pola hubungan timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya, serta dengan semua komponen yang ada di sekitarnya.

Adapun ekologi hutan adalah cabang dari ekologi yang khusus mempelajari ekosistem hutan. Hutan dipandang sebagai suatu ekosistem karena hubungan antara masyarakat tumbuh-tumbuhan pembentuk hutan dengan binatang liar dan alam lingkungannya sangat erat.

Hutan dipandang sebagai suatu ekosistem adalah sangat tepat, mengingat hutan itu dibentuk atau disusun oleh banyak komponen yang masing-masing komponen tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa dipisah-pisahkan, bahkan saling memengaruhi dan saling bergantung. Berkaitan dengan hal tersebut, perlu diperhatikan beberapa definisi tentang hutan sebagai berikut.

(1) Hutan adalah kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan (UU RI No. 41 Tahun 1999).

(2) Hutan adalah lapangan yang ditumbuhi pepohonan yang secara keseluruhan merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam lingkungannya atau ekosistem (Kadri dkk., 1992).

(3) Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan yang dikuasai atau didominasi oleh pohon-pohon dan mempunyai keadaan lingkungan yang berbeda dengan keadaan diluar hutan (Soerianegara dan Indrawan, 1982).

(4) Hutan adalah masyarakat tumbuh-tumbuhan dan binatang yang hidup dalam lapisan dan di permukaan tanah dan terletak pada suatu kawasan, serta membentuk suatu kesatuan ekosistem yang berada dalam keseimbangan dinamis (Arief, 1994).

ekologi hutan

Gambar. 1. Hutan sebagai masyarakat tumbuh-tumbuhan

2. Bidang Kajian Ekologi Hutan

Di dalam ekologi hutan ada dua bidang kajian, yaitu : Autekologi dan Sinekologi.

(1) Autekologi, yaitu ekologi yang mempelajari suatu spesies organisme atau organisme secara individu yang berinteraksi dengan lingkungannya. Contoh autekologi misalnya mempelajari sejarah hidup suatu spesies organisme, perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan. Jadi, jika kita mempelajari hubungan antara pohon Pinus merkusii dengan lingkungannya, maka itu termasuk autekologi. Contoh lain adalah mempelajari kemampuan adaptasi pohon merbau (Intsia palembanica) di padang alang-alang, dan lain sebagainya.

(2) Sinekologi, yaitu ekologi yang mempelajari kelompok organisme yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam daerah tertentu. Misalnya mempelajari struktur dan komposisi spesies tumbuhan di hutan rawa, hutan gambut, atau di hutan payau, mempelajari pola distribusi binatang liar di hutan alam, hutan wisata, suaka margasatwa, atau di taman nasional, dan lain sebagainya.
Autekologi Sinekologi
Autekologi Sinekologi

Gambar 2. Bidang Kajian Ekologi Hutan


Dari segi autekologi, maka di hutan bisa dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis pohon yang sifat kajiannya mendekati fisiologi tumbuhan, dapat juga dipelajari pengaruh suatu faktor lingkungan terhadap hidup dan tumbuhnya suatu jenis binatang liar atau margasatwa. Bahkan dalam autekologi dapat dipelajari pola perilaku suatu jenis binatang liar, sifat adaptasi suatu jenis binatang liar, maupun sifat adaptasi suatu jenis pohon. Dari segi sinekologi, dapat dipelajari berbagai kelompok jenis tumbuhan sebagai suatu komunitas, misalnya mempelajari pengaruh keadaan tempat tumbuh terhadap komposisi dan struktur vegetasi, atau terhadap produksi hutan. Dalam ekosistem hutan itu bisa juga dipelajari pengaruh berbagai faktor ekologi terhadap kondisi populasi, baik populasi tumbuhan maupun populasi binatang liar yang ada di dalamnya. Akan tetapi pada prinsipnya dalam ekologi hutan, kajian dari kedua segi (autekologi dan sinekologi) itu sangat penting karena pengetahuan tentang hutan secara keseluruhan mencakup pengetahuan semua komponen pembentuk hutan, sehingga kajian ini diperlukan dalam pengelolaan sumber daya hutan.